Wednesday, November 05, 2008

Kemenangan Obama, Masa Depan Dunia



Kemenangan Barack Obama atas John McCain menjadi peristiwa bersejarah bagi Amerika Serikat dan juga dunia secara global. AS, negara adidaya yang dianggap sebagai polisi dunia, atau lebih ekstrim lagi, penguasa dunia, sekarang dipimpin oleh seorang kulit hitam yang sempat dianggap minor selama lebih dari 3 abad (apartheid), menunjukkan betapa pola pikir rakyat Amerika secara keseluruhan telah berubah total. Harapan dunia kini ada di atas pundak Obama. Apakah Obama, yang dianggap sebagai "perubahan" (change we believe in), benar-benar bisa mengubah, paling tidak, image Amerika Serikat saat ini, di depan mata dunia.

Well, sedikit banyak, hal ini juga akan berpengaruh pada bangsa dan negara Indonesia. Bukan semata karena Obama pernah tinggal di Indonesia waktu ia kecil, tapi lebih ke ketergantungan Indonesia, mau tidak mau, pada negara-negara maju, termasuk AS. Saya juga tidak tahu, kebijakan-kebijakan baru apa nanti yang akan diberlakukan antara Indonesia dan AS. Paling tidak, secara batiniah, Obama pernah tahu bagaimana menjadi orang Indonesia.

Terlepas dari berbagai kelemahan Obama dalam kebijakan-kebijakannya yang sudah didengung2kan, sebut saja dengan memperbolehkan hubungan sesama jenis, misalnya,dalam sistem sosialnya di mana masih banyak orang yang menentangnya, positioning Obama jelas lebih baik daripada McCain. Bagaimana tidak, McCain masih terus mendengungkan genderang perang melawan Timur Tengah dan mengalokasikan sebagian besar APBN-nya untuk militer, yang tentu saja terdengar senonoh dan keji, sementara Obama lebih mementingkan ekonomi dan pendidikan. Perang dingin pun akan segera diselesaikan secepatnya oleh Obama.

Ketika "atmosfer" dunia tidak sepanas dulu lagi dan kedua belah pihak dapat berdamai, maka ada waktu dan tenaga lebih untuk memikirkan hal-hal penting lain yang menyangkut kehidupan umat manusia di seluruh dunia, sebut saja Global Warming, kelaparan, serta krisis ekonomi dunia. Kok malah masih mau perang2an, McCain??

Well, finally, selamat buat Obama, jadi Presiden AS pertama yang berkulit hitam, dan menjanjikan revolusi besar-besaran bagi negaranya dan bagi dunia.

Sekarang pertanyaannya adalah, kapan ada "Obama" kedua untuk negara kita tercinta Indonesia? Hingga saat inipun, belum ada calon presiden kita yang menjanjikan "big change we believe in" dalam kampanyenya. Atau mungkin sekadar janji kosong? Masa presiden kita harus impor dari luar negeri, lalu baru bisa berubah???

No comments: