Saturday, October 24, 2009

Inglourious Basterds, by the Glorious Man



Biasanya, film-film terbaik sepanjang tahun akan ditayangkan selama musim panas. Di Indonesia, Juni-Juli adalah bulan paling menggiurkan untuk para pecinta film. Pada bulan inilah, di mana sekolah juga libur panjang, film-film andalan box office dikerahkan untuk menyedot penonton segala umur datang ke bioskop. Tidak sedikit di antara mereka (termasuk saya) rela mengantri berjam-jam demi menonton film-film tersebut, bahkan mungkin sebelum pintu bioskop dibuka. Tahun ini, bulan-bulan tersebut sudah berlalu. Film-film seperti Angels & Demons, Transformers 2: Revenge of the Fallen, Star Trek, X-Men Origins: Wolverine, hingga G.I.Joe: Rise of the Cobra yang tampil memukau, lebih memukau dibanding Optimus Prime dkk (menurut opini saya tentunya), sudah lewat dan berhasil secara finansial. Secara kualitas, mungkin masih ada beberapa kritikus yang berkoar-koar mengenai film-film tersebut.


Memasuki bulan Oktober, dan November sebentar lagi, bukan berarti film bagus sudah habis, namun hanya cenderung mereka yang "cari aman" agar tidak diserbu serigala-serigala musim panas. Well, untuk film yang satu ini, saya kira adalah raja para serigala tahun ini. Tak lain tak bukan, Inglourious Basterds.


Bagaimanapun, tayang pada bulan-bulan ini tetap keputusan yang terbaik. Secara daya tarik pertama, film ini tidak akan mengalahkan Optimus Prime, Robert Langdon, atau Hugh Jackman, walaupun terpampang nama Brad Pitt dan sutradara Quentin Tarantino di posternya. Tonton dulu, baru komentar. Inilah komentar saya, film ini sungguh memuaskan!! Bahkan saya berani bertaruh, paling memuaskan tahun ini (padahal masih ada Astro Boy, 2012, New Moon, dan teman-teman lain di penghujung tahun). Mengapa?? Saya bukan kritikus film dan tidak bisa menjelaskan dengan cukup baik, namun sebagai seorang moviefreak (apalagi sampai menulis blog ini^^), saya yakin bisa mewakili suara puluhan juta orang lain yang sudah menonton film ini.


Nama Brad Pitt memang sudah menjadi jaminan mutu sebuah film, apalagi ada karakter Benjamin Button dan Jesse James yang cukup baik diperankannya pada 2 film terakhirnya. Sutradara Quentin Tarantino pun demikian (bahkan namanya ditulis dengan ukurang yang lebih besar dibanding para aktor), ia adalah jaminan mutu film berkualitas yang antik, independen, dan punya ciri khas. Mudah untuk meyakinkan anda, tontonlah Kill Bill. Inglourious Basterds (IB) adalah film yang cerdas, unik, mendetail, punya karakterisasi yang kuat, serta plot yang tidak mudah ditebak. Inilah ciri khas Quentin, banyak kejutan untuk para penonton dan punya ciri khas alur maju mundur yang apik dan supportif. Tenang, saya tidak akan membocorkan ceritanya pada anda. Tentu anda harus menontonnya sendiri.


Tokoh Brad Pitt dan para "bajingan memalukan" ini boleh dibilang tidak terlalu memakan porsi yang besar. Boleh dibilang, Quentin memberikan porsi yang sama besar untuk beberapa aktor yang jauh di bawah ketenaran Brad, Eli Roth, atau Diane Kruger. Salah satu yang mencolok dan punya kualitas akting brillian adalah Christoph Waltz (jika tidak salah eja) yang memerankan Hans Landa. Sungguh, ialah karakter favorit saya sepanjang film ini. Walaupun nasibnya harus diakhiri dengan "agak konyol", tetaplah ia karakter yang kuat, menyebalkan, kadang lucu dan sok humoris, dan tentunya unsur yang tidak boleh hilang, freaky & cruel. Kali ini NAZI harus menurunkan sedikit kewibawaannya karena Quentin sungguh memberikan citra yang tidak sebaik citra NAZI di Valkyrie-nya Tom Cruise atau Downfall. Anda harus siap tertawa setiap kali melihat karakter sang Fuhrer, Goebbels, ataupun Landa sendiri. Harus dicatat pula, ini memang film yang ber-setting NAZI, tapi urusan realitas plot dan karakterisasi, semuanya hak "The Glourious Man", Quentin Tarantino. Inilah yang justru menjadi nilai jual IB. Seperti yang kita tahu, ending dari kekuasaan NAZI yang asli adalah seperti dalam Valkyrie atau Downfall. Makanya, penonton pasti puas karena ending ala IB ini.


Singkatnya, ini film yang paling memuaskan tahun ini. 20 menit terakhir berjalan lambat (seperti biasa), namun membuat jantung penonton berdebar-debar. Inilah jagonya Quentin. 2,5 jam yang luar biasa di dalam bioskop kesayangan anda. Nilai yang saya berikan, 9 dari 10 poin, rasanya sungguh pantas diberikan pada IB dan para kreatornya. Jika anda seorang penyuka film berkualitas (khususnya Hollywood's), anda WAJIB menonton film ini. Happy Watching!!



No comments: