Tuesday, August 04, 2009

Lega Calcio 09/10 : Juventus dan "Playmaking"

Juventus adalah klub kesayangan saya yang pertama. Waktu itu usia 10 tahun saya baru mulai menggilai sepakbola. Kebetulan saat Piala Dunia 1998, Prancis yang dimotori oleh Zinedine Zidane berhasil menghancurkan Brasil 3-0 di final. Saat itu pula saya langsung menyukai Prancis, Zidane, dan klub di mana Zidane berada, Juventus.

Klub-klub Italia identik dengan permainan tempo lambat serta formasi yang tidak jauh dari 4-4-2 dan pengembangannya. Era tahun 2000-an, di mana saya juga baru mulai tergila-gila dengan Juventus, hampir seluruh klub besar Italia menggunakan formasi berlian 4-1-2-1-2 dengan "playmaker" alias pengatur serangan di belakang dua penyerang. Saat itu, Zidane, Rui Costa (AC Milan), Francesco Totti (AS Roma), Juan Sebastian Veron (Lazio), serta Emre Belozoglu/Alvaro Recoba (Inter) menjadi playmaker di masing-masing klubnya. Saat ini Juventus masih diperkuat legenda sepakbolanya Alessandro Del Piero yang juga bisa diplot sebagai playmaker di belakang Amauri dan David Trezeguet/Vincenzo Iaquinta.

Bagaimanapun, Juventus, sama seperti klub Italia lainnya, tidak bisa bermain total tanpa sosok playmaker di lini tengahnya. Sepeninggal Zidane yang hengkang ke Real Madrid dan memecahkan rekor transfer termahal saat itu, Pavel Nedved menjadi penggantinya. Tidak salah memang. Juve pun meraih scudetto beberapa kali secara berturut-turut. Kasus "Calciopoli" menjadi titik balik "Si Nyonya Besar". Juventus harus turun ke Seri B dan 2 gelar terakhirnya dicabut dan diserahkan kepada Inter Milan. Juve juga harus kehilangan beberapa pemain kuncinya yang hengkang saat itu; Zlatan Ibrahimovic, Patrick Vieira, Lilian Thuram, Fabio Cannavaro.

Del Piero-Trezeguet sempat jadi duet termaut di Liga Italia

Saat kembali ke pentas utama Liga Italia, kondisi Nedved sudah menua dan tidak bisa seprima dulu lagi. Ia pun pensiun. Del Piero, walaupun masih mematikan dalam bola-bola mati, tetaplah seorang pesepakbola yang sudah cukup uzur. David Trezeguet, pencetak gol terbanyak Juve dalam beberapa musim terakhir pun banyak dibekap cedera. Alhasil beberapa pemain anyar seperti Amauri, Iaquinta, Mohammed Sissoko, Christian Poulsen, dan gelandang muda Sebastian Giovinco 'hanya' berhasil mendaratkan Juve di posisi ke-3 di bawah duo Milan. Prestasi yang tidak bisa dibilang buruk mengingat Juve baru saja naik.

Iaquinta-Amauri melengkapi deretan penyerang Juve

Menghadapi musim baru ini, pelatih sekaligus mantan bek legendaris Juve, Ciro Ferrara percaya tahun ini Juve bisa berbicara lebih banyak. Kini sosok playmaker melekat pada Diego yang didatangkan dari Werder Bremen. Juve juga memperkuat lini pertahanannya dengan mendatangkan gelandang Felipe Melo dari Fiorentina, 'menarik kembali' Fabio Cannavaro dari Real Madrid, serta meminjam Martin Caceres dari Barcelona.
Diego siap gantikan peran Nedved

Perkiraan formasi inti Juventus musim 2009/2010:
4-4-2 = Gianluigi Buffon, Giorgio Chiellini, Fabio Cannavaro, Nicola Legrottaglie/Martin Caceres, Zdenek Grygera, Diego Ribas, Mohammed Sissoko, Felipe Melo, Mauro Camoranesi, Amauri, David Trezeguet.

Subs = Alex Manninger, Jonathan Zebina, Cristian Molinaro, Cristiano Zanetti, Hasan Salihamidzic, Alessandro Del Piero, Vincenzo Iaquinta.

No comments: