Lagi-lagi tentang akreditasi IBII. Well, akhirnya dikonfirmasi bahwa akreditasi IBII telah turun jadi B khususnya untuk jurusan Akuntansi dan Manajemen. Agak menyakitkan memang mendengar dan menyaksikan hal ini terjadi selagi saya sedang asik-asiknya kuliah. Tapi, pertanyaannya, apa akreditasi benar-benar perlu?
Saya ingat pertama kali saya masuk IBII 2 tahun silam. Saya memang waktu itu hanya menemani teman yang mau survey ke IBII, di samping saya juga belum tahu harus kuliah di mana. Memang atmosfer IBII luar biasa, kondusif sekali buat belajar. Fasilitasnya pun cukup lengkap, selain lokasi strategis dan tentu saja pergaulan yang baik. Saya juga lihat nama Kwik Kiang Gie di sana. Well, pada intinya saya tidak tahu menahu akan akreditasi IBII saat itu. Apalagi jurusan yang saya ambil masih tergolong baru dan belum diakreditasi pula, yaitu Ilmu Komunikasi. Well, kenyataannya adalah studio yang kami miliki lebih canggih dari kampus lain yang mungkin malah tidak punya, walaupun terakreditasi A.
Saya berusaha untuk berpikir obyektif, walaupun sebenarnya ada juga kemungkinan kasus suap menyuap di Badan Akreditasi Nasional, suatu hal yang tidak mungkin dilakukan oleh seorang Kwik Kian Gie. Lebih baik mati daripada korupsi. Idealisme Kwik yang amat tinggi membuat segalanya semakin sulit bagi IBII, tapi tetaplah vokal. Lalu ketika ditanya mengapa akreditasi IBII turun, Kwik dan Rektor Titus Tjandra menjelaskan bahwa banyak sekali drop-out yang terjadi selama 5 tahun terakhir ini. Well, dikarenakan standar pembelajaran IBII yang tinggi. Alasan lainnya tidak terlalu dijelaskan.
Kini, jika ada anak SMA yang bertanya tentang kasus ini, saya sebagai salah satu presenter IBII menjawab dengan kepala tegak. Sebenarnya sehabis kuliah mau ngapain sih? Kerja bukan? Statistik menyatakan bahwa 97% lulusan IBII DITERIMA DI DUNIA KERJA setelah lulus kuliah. Satu angka yang tidak mudah bagi universitas sekalibernya. Kalau sudah melihat hal ini, siapa peduli dengan akreditasi IBII??
Akuntansi IBII, yang katanya sudah turun, membuktikan dirinya masih yang TERBAIK di ajang National Accountant Challenge (NAC) 2008 yang diadakan oleh STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara). IBII jadi juara 1. Melebihi tuan rumah atau, maaf sekali, universitas terbaik lain di Indonesia, let's say UI atau STIE Trisakti. Hal ini semakin membuat saya bertanya-tanya akan validitas akreditasi di negara ini. Belum lagi kasus-kasus lain di bidang pendidikan yang membuat nama baik Depdiknas makin tidak jelas. Bukannya mengada-ada, tapi toh ini kenyataan.
Fakta menarik lain adalah pengakuan internasional dari ISO yang masih valid bagi IBII dan juga jalinan kerjasama IT dengan Microsoft Amerika, di mana tidak semua kampus di Indonesia bisa dapatkan. Cek lagi kampus IBII dan bandingkan dengan yang lain tentang hal-hal seperti ini.
So, I don't give a d*mn about what our government said about IBII. All I know is, Astra and other gigantic corporations are looking for hundreds of fresh graduates from IBII. Kampus boleh-boleh saja mewah dan berfasilitas luar biasa serta berharga sangat mahal, tapi kalau lulusan yang diterima di dunia kerja di bawah 80% buat apa? Tidak perlu saya sebutkan nama kampusnya..
Finally, buat insan IBII yang tercinta, always do your best and don't be sorry. Buat anak SMA, saya persilahkan untuk keliling dunia mensurvey banyak kampus (jangan cuma dengar omongan manis staf marketing atau teman) dan pilihlah kampus terbaik untuk kalian belajar dan berorganisasi. Yang terpenting, yang bisa bikin kalian langsung kerja dengan gaji mantap!!!
INFO : www.ibii.ac.id
Wednesday, October 15, 2008
Lagi-Lagi Tentang Akreditasi IBII
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
4 comments:
antara bisa mengiyakan, mengamini, ataupun kontraversi dengan pernyataan loe... :)
setiap orang beda sudut pandang, apalagi kalau uda tau ada "masalah" seperti yang pernah gue ceritakan ke loe, yach gue gak bisa berdiri di pihak netral :)
btw, akhirnya gue tinggalin comment di tempat loe juga...
jangan lupa baca blog gue juga yach.. heheheheee... whitebears2003.blog.friendster.com
visi n misi IBII apa ya =p? kyknya bukan tujuan IBII deh menjadikan anak2 di2kannya pegawai dg gaji mantap =p
tergantung sudut pandang seh soal akreditasi turun, tapi yg plg pnting y diri kita sndiri toh.
masa depan kita yg plg penting bukan masa depan IBII, IBII cuma menopang saja. toh skrg cara IBII mengajar PBL sprt fasilitator aza
Yup, setuju. Visi misi utama IBII memang bukan sebatas menciptakan pegawai yang bergaji mantap. Yh adalah apa gtu..
Tapi harus diakui tujuan mahasiswa untuk kuliah adalah diterima kerja dan dihargai dengan tinggi toh? Belum pernah seh gw ktmu mahasiswa yang kuliah dengan tujuan hanya iseng, atau hanya ingin mengisi waktu luang, atau apalah gtu..
Well, seorang mahasiswa bisa sukses tidak hanya dari diri sendiri, tetapi juga lingkungan tempat di mana ia berada. Seluruh unsur ini bersinergi dan tidak bisa memisahkan satu dengan yang lainnya, walaupun unsur utama tetaplah motivasi dari dalam diri sendiri.
Btw, anak IBII juga nih?
Thx atas postingannya!!
y intiny jgn jadi otak pekerja slmny^^ itu kt Pak Agus Beke^^
diterima kerja, dihargai tinggi tergantung dr kepribadian mahasiswa tersebut dlm membina karakter kepribadian diri bukan dari tujuan manusia kuliah mencari kerja (_ _") memang klo tdk kuliah tdk dpt bekerja 0_o? tergantung pribadi masing2 toh. isenk,wkt luang byk sebab n akibatny, klo di ibii mayoritas mang demikian^^ tapi y lebih baik balance lah^^ ga semua msk ibi isenk ada jg yg paksaan ortu, karena dekat, uang pangkal murah (strategi ibii, tapi uang SKS naik terus (_ _") ),jd harus dilihat dari berbagai paradigma.
lingkungan mang pengaruh tapi pngaruh terbesar a/ tep diri sendiri =p mau lingkungan tidak mendukung kek atau mendukung tergantung diri, jadi bkn krn lingkungan mnrt g y hehe.
sama aza mau lulusan amerika kek, austalia kek, singapura kek, universitas terkenal kek yg lingkungan mendukung (buat org2 kokay da hehe), tep bkn itu kn^^
sama2 CoolBlogs^^
Post a Comment