Hari ini saya dan keluarga memutuskan untuk menonton film KING di Mal Ciputra, Grogol, Jakarta Barat. Banyak referensi yang mengatakan bahwa ini salah satu film buatan Indonesia yang berbobot, diplot khusus untuk mengisi liburan anak sekolah bersama dengan film saingan lain yang juga bertemakan olahraga, GARUDA DI DADAKU. Tanpa harus berpikir panjang, maka KING yang mengusung nama besar pebulutangkis legendaris Indonesia, Liem Swie King, menjadi pilihan utama. Apalagi katanya ini kisah perjuangan si King menjadi juara dunia.
Melihat poster film ini bagaikan melihat emas di tumpukan sampah. Bagaimana tidak, bioskop Indonesia masih dipenuhi film-film horor yang menyedihkan dan film komedi romantis yang sangat membosankan. Film horornya bikin ketawa, film komedinya bikin takut. Pikir, siapa tahu bakal sebagus Laskar Pelangi atau Denias. Hanya bingung sejenak, mengapa gambar anak di poster tersebut bukan Liem? (langsung lihat bahwa anak itu bukan Chinese). Well, mungkin ini versi Indonesianya, batin kami.
Benar saja. Ibaratnya kalau beli barang, kecele. Ini bukan kisah asli Liem Swie King, melainkan hanya seorang anak desa yang terinspirasi oleh King untuk meraih impiannya menjadoi pebulutangkis professional, sekaligus memuaskan hasrat ayahnya yang haus gelar. Well, sebenarnya penggarapannya cukup baik. Pemandangan indah, plot ringan, karakterisasi yang juga tepat. Kami yakin sebagian besar orang yang nonton, pasti tertipu. Kiranya kisah asli King.
Bagaimanapun, masih ada fakta menarik yang terbaca oleh penonton seiring waktu berjalan, yang membuat penonton bergumam, "OOOHHH GITUUU TOOHH!!!" sambil membaca reviewnya di harian Kompas. Apa itu?? Tonton sendiri filmnya di bioskop kesayangan anda. Maju terus perfilman Indonesia!!!
No comments:
Post a Comment