Tidak ada yang bisa menghentikan laju "El Barca" musim lalu. Praktis semua klub terbaik di Eropa pernah merasakan diganyang Barca. Hanya Chelsea yang mencoba peruntungannya dan lantas memainkan sepakbola negatif melawan Barcelona di semifinal Liga Champions 2008/2009. Hasilnya? Barca yang bermain dengan 10 orang berhasil mencetak gol di menit-menit akhir lewat Andres Iniesta. Heaven knows. Chelsea pun pulang dengan tangan hampa, plus hukuman bagi Didier Drogba yang menghina kepemimpinan wasit Ovrebo. Sungguh dramatis.
Bayern Muenchen, Real Madrid, dan Manchester United pernah merasakan pertahanan mereka diporak-poranda Lionel Messi, Samuel Eto'o, Thierry Henry, Xavi, dan Iniesta. Khusus Madrid, mereka pernah merasakan gawang Iker Casillas dibobol hingga 6 kali, di kandang sendiri. Pelatih Pep Guardiola pun dipuja bak dewa. Barcelona meraih 3 gelar (treble) musim lalu. Best of the best.
Mempertahankan lebih sulit daripada meraih. Pepatah ini ada benarnya. Kini Barcelona punya beban yang berkali-kali lipat lebih berat dibanding musim lalu. Mereka dituntut untuk mempertahankan ketiga gelar yang sudah diraih, atau kalau bisa, meraih lebih banyak. Rival abadi mereka, Real Madrid, bahkan sudah menggelontorkan ratusan juta pounsterling untuk menggaet seluruh pemain terbaik yang ada. Ricardo Kaka, Cristiano Ronaldo, Raul Albiol, Karim Benzema, dan sebentar lagi Xabi Alonso, sudah diplot menjadi Los Galacticos II. Era pertama Galacticos beberapa waktu silam juga diperkuat pemain-pemain terbaik dan termahal, sebut saja Zidane, Luis Figo, David Beckham, Ronaldo, Michael Owen, dan Antonio Cassano.
Namun Barcelona bukanlah Real. Mereka merasa, timnya saat ini sudah hampir tanpa cela. Kecuali Eto'o yang "ditukar tambah" dengan salah satu striker paling berbahaya saat ini, Zlatan Ibrahimovic, tidak ada perubahan lain di formasi inti Barcelona. Maxwell yang juga baru dibeli, diplot hanya untuk melapis Eric Abidal sebagai bek kiri. Barcelona malah meminjamkan bek Martin Caceres dan gelandang Aliaksandr Hleb untuk menambah jam terbang mereka, sesuatu yang sulit didapatkan di Barca yang "never change the winning team".
Striker Thierry Henry sudah mulai kembali ke bentuk permainan aslinya. Lionel Messi semakin matang. Xavi dan Iniesta semakin kompak bersama Yaya Toure atau Seidou Keita di lini tengah. Carles Puyol dan Rafael Marquez juga masih tak tergantikan di lini belakang. Paling hanya Daniel Alves yang harus lebih ingat pertahanan saat jadi bek kanan serta kiper Victor Valdes yang harus lebih cermat dalam mengantisipasi bola serangan lawan. Hampir sempurna bukan?
Satu-satunya hal yang berpotensi menjadi bumerang adalah pembelian Ibrahimovic dari Inter. Ia memang seorang seniman di lapangan hijau, namun apakah bisa nyetel dengan Henry dan Messi? Uji coba belum dilakukan karena Pep masih fokus pada pembinaan lapis kedua yang dimotori oleh Bojan Krkic dan Pedro. Ibra sendiri sangat yakin bahwa ia bisa langsung beradaptasi dengan permainan ala Pep yang selalu didambakannya. Well, kita tunggu penampilan perdana mereka sebentar lagi!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment