Monday, December 29, 2008
The Dark Knight, Simply Perfect
Tahun 2008 adalah tahun kejayaan sutradara Christopher Nolan, aktor Heath Ledger, dan film The Dark Knight. Mungkin sebagian orang tidak setuju saat saya menyebut TDK sebagai film terbaik tahun ini, atau bahkan salah satu yang terbaik pada 5 tahun terakhir Hollywood berkarya. Namun, sebagian besar pasti setuju. Bukan hanya dari segi finansial saja, namun secara keseluruhan, TDK tampil tanpa cela. Nyaris sempurna sebagai film superhero yang tampil beda dan memuaskan seluruh insan film dunia.
Pada awal tahun 2008, TDK memang digadang sebagai salah satu film box office yang berpeluang meraup Dollar secara luar biasa, yang memang juga menjadi salah satu indikator sukses atau tidaknya sebuah film. Hal yang sama diprediksi juga terjadi pada sederetan film lain yang cukup menjanjikan, sebut saja The Incredible Hulk, Iron Man, Quantum of Solace, Wall-E, Hellboy 2, Narnia : Prince Caspian, hingga Indiana Jones 4 dan The Mummy 3. Hasilnya? Bisa ditebak. Sebagian tampil terlalu biasa-biasa saja, malah hanya mengandalkan nama besar sekuel sebelumnya. Sebagian lain tampil kontroversial, artinya memuaskan bagi sebagian orang, dan di saat yang bersamaan sangat mengecewakan sebagian lainnya. Sisanya, memang ada juga yang tampil beda serta meraup banyak Dollar, namun kurang berhasil di mata kritikus.
Sebagai contoh, The Mummy 3 dan Iron Man tampil biasa-biasa saja. Formula lama dengan sebagian aktor baru. Hal yang sama terjadi pada Hellboy 2 dan Indiana Jones 4. Judul terakhir malah terkesan terlalu menonjolkan sisi humor yang 'kurang penting' dan 'dilebih-lebihkan'. Seri James Bond yang terakhir pun menimbulkan pro dan kontra bagi seluruh fans-nya. Pro-humanis melawan Pro-hiburan Bond gaya konservatif. Yang lumayan adalah Wall-E dan The Incredible Hulk. Mereka lebih bisa memanjakan penontonnya dengan tema dan gaya baru, yang tidak pernah ditampilkan sebelumnya.
Nah, seluruh film ini juga menjadi saksi berkibarnya The Dark Knight. Film yang merupakan sekuel dari Batman Begins (yang juga sukses secara finansial ini) sangat memesona. Jangan bicara efek CGI yang sudah menjadi formula jitu film Hollywood, atau plot "Good vs. Evil" yang juga diangkat oleh sebagian besar film di seluruh dunia. TDK sudah punya itu. Lalu apa yang begitu spesial?
Saya bukan pengamat professional. Tapi saya bisa katakan bahwa TDK menyajikan plot yang begitu luar biasa.Penonton dibawa tegang selama film berlangsung, dan tidak bisa berkedip menyaksikan adegan demi adegan yang dilakukan oleh para aktornya. Karakterisasi yang begitu mendalam yang dilakukan oleh kedua bintangnya, Christian Bale dan Heath Ledger, menyempurnakan film ini. Batman tampil lebih 'gelap' dan menyentuh emosi penontonnya. Bruce Wayne (Christian Bale) tampil begitu meyakinkan dan meninggalkan kesan yang begitu mendalam dibanding sekadar Bruce Banner (Hulk) atau Tony Stark (Iron Man).
Seratus jempol kita boleh acungkan kepada karakter antagonis TDK, The Joker (diperankan dengan sempurna oleh Heath Ledger). Joker bukanlah penjahat dengan kekuatan super atau sumber daya yang melimpah layaknya Batman. Joker tidak punya motivasi mengejar harta. Joker hanyalah satu 'orang gila' yang memiliki otak jenius. Ia bekerja sendirian dan tidak peduli teman. Ia hanya menikmati saat-saat yang indah di setiap aksi kejahatannya. Hal inilah yang menyulap Joker menjadi penjahat abadi Batman yang menguras emosi, tenaga, dan pikiran Batman. Juga termasuk para penonton. Sebegitu professionalnya Heath Ledger sehingga kematiannya mengkonsumsi terlalu banyak obat tidur diprediksi sebagai akibat proses karakterisasi Joker yang terlalu mendalam. Heath butuh waktu 1 bulan 'dikurung' sendirian dalam sebuah kamar khusus untuk mendapatkan image dan emosi Joker yang berbeda dari Joker-Joker sebelumnya. Tagline-nya yang berbunyi "Why So Seriuos?" terus terngiang-ngiang di telinga penonton setelah keluar dari bioskop.
Sang sutradara Chris Nolan boleh berbangga dan membusungkan dada atas hasil yang telah dicapainya ini. Situs film terkemuka IMDb.com memasang TDK sebagai film ke-4 terbaik sepanjang masa, dan hanya kalah dari The Shawshank Redemption serta sekuel The Godfather. Inilah film yang wajib ditonton oleh seluruh insan film di seluruh dunia. TDK menjadi tantangan bagi semua produsen film untuk bisa tampil lebih baik lagi. Tahun 2009 akan menjadi tahun yang berat bagi semua film superhero yang ada. Akankah Wolverine atau sederet robot Transformers tampil lebih baik dan lepas dari bayang-bayang kesempurnaan The Dark Knight, ataukah mereka hanya tenggelam di bawah kehebatan TDK? Atau mungkin ada film lain yang bisa??
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment